Untuk Mereka Yang Mencari Kebenaran dan Kehidupan yang Dinamik
Kristus
Adalah Pemenang
Maret/April 2012 [Untuk Kalangan Sendiri] Volume 25, Nomor 2
Yesus Dapat Membangun Kembali Kehidupan Kamu Yang
Hancur
“Baharuilah
hari-hari kami seperti dahulu kala.” (Ratapan 5:21)
Selalu
ada tanda-tanda bahaya tertentu yang menjadi lumayan jelas, ketika kesehatan
fisik atau rohani seseorang merosot. Kita merespon
kepada tanda-tanda kemerosotan fisik dengan segera berkunjung ke dokter yang
dipercayai untuk nasehat dan pengobatan. Kita yang
pasti tidak acuh tak acuh terhadap tanda-tanda bahaya yang dapat berarti serangan
jantung yang hampir terjadi. Saya sungguh tidak dapat
mengerti bagaimana orang-orang yang berpikir dapat acuh tak acuh terhadap kerusakan
moral di sekeliling mereka dan di keluarga mereka sendiri.
Yeremia, yang menangis
atas dosa-dosa orang-orang bukan hanya melihat kemerosotan kerohanian dan moral
yang dalam tetapi juga memperingati mereka tentang Penghakiman Tuhan yang akan segera datang. Kalo orang-orang itu mengacuhkan peringatan dia yang tepat pada
waktunya dan bertobat atas dosa-dosa mereka, mereka pastinya telah
menyelamatkan diri mereka sendiri dan anak-anak mereka, dari penyakit dan
penderitaan yang tak terkira banyaknya.
Saya telah mengetahui
bahwa dalam kebanyakan orang-orang, ketika mereka telah melakukan kesalahan
besar yang tragis atau membuat Tuhan sangat berduka, maka datanglah masa
kegelapan yang dalam, namun mereka kelihatannya tidak mampu melihat atau
mengenali keadaan surut mereka. Masa kebutaan kerohanian ini
berlangsung cukup lama untuk mengakibatkan kerusakan yang serius kepada
seseorang atau keluarga. Pada saat mereka terbangun, ia
seringnya terlambat untuk membatalkan kerusakannya. Kerugian
yang tidak dapat diperbaiki berkelanjutan dan anak-anak menjadi rusak. Rasa sakit dan kehilangan yang dikarenakan oleh ketidaktaatan pada
awalnya bertahan selama bergenerasi-generasi.
Tanda ketidaktaatan kita tercetak dengan jelas pada keturunan
kita.
Ketika akibat dari dosa-dosa pada waktu muda and efek
dari ketidaktaatan pada tahun-tahun kemudian begitu menghancurkan, betapa dalamnya
seseorang harus bertobat untuk setiap penyimpangan dari jalan kekudusan dan
meminta pengampunan Kristus dengan ‘kehancuran hati’ yang nyata!
Yeremia meratapi, “Baharuilah hari-hari kami
seperti dahulu kala.” Ini bukanlah sekedar referensi nostalgia pada
‘hari-hari dahulu kala’. Kadang-kadang ungkapan ini
bisa menjadi sangat menyesatkan. Di masa kita,
pengetahuan sudah sangat bertambah luas. Sebab itu
perubahan yang sangat cepat terjadi di sekitar kita. Pegangan
kuat dari beberapa tradisi takhyul dilanggar dan beberapa patokan tingkah laku
yang berguna juga sudah dibuang. Lembaga pernikahan
yang sacral dianggap kecil oleh orang-orang yang melanggar hukum Tuhan dan
menghancurkan rumah-rumah mereka sendiri.
Dari umur dua puluh sampai tiga puluh tahun, putaran
yang lumayan cepat dalam pertandingan kehidupan. Pada waktu spekulasi dan
semangat muda orang-orang berumur dua puluh tahun yang liar berlaju ke rintangan
tiga puluh tahun, mereka kecewa, patah hati, suram, letih dan lesu. Lebih dari itu, sebagian dari mereka menjadi pahit dan frustasi.
Mereka hanya ingin melupakan tahun-tahun remaja dan masa dua
puluh tahun mereka.
Yeremia tahu bahwa Tuhan sudah menjanjikan
anak-anak-Nya bahwa mereka akan menjadi kepala dan
bukan menjadi ekor jika mereka mentaati hukum dan undang-undang Dia (Ulangan
28:13). Lebih lanjut, cara yang tak pernah salah di
mana Tuhan membawa hamba-hamba-Nya keluar dari perbudakan di tanah Mesir,
melintasi dan melalui padang gurun, di mana tidak ada yang tumbuh dengan
praktis, tidak dapat dihapuskan dari pikiran Yeremia. Jadi, ia
cukup wajar baginya untuk berdoa, “Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN,
baharuilah kami.”
Pembaharuan kerohanian yang sebenarnya
diperlukan untuk setiap anak Tuhan, setiap gereja atau misionari Fellowship seperti
milik kita. Tuhan
Yesus bersabda bahwa Kerajaan Tuhan itu seumpama biji sesawi. Betapa
suatu benda yang sepele dan sangat kecil biji sesawi tersebut! Tetapi kehidupan
muncul dari padanya dan ia tumbuh, sehingga
burung-burung dapat datang dan bertengger di atas ranting-rantingnya. Begitu juga kehidupan baru bertumbuh dalam seseorang yang rendah
hati dan ‘hancur hati’.
Ketika kehidupan baru bermulai, hal-hal yang
penting mulai terjadi. Di mana hidup telah menjadi pudar, menyakitkan dan
membosankan, kekuatan dan kasih karunia yang baru muncul. Berapa banyak orang yang telah memberitahukan saya tentang pikiran
dan rencana mereka untuk mengakhiri hidup mereka. Di
tengah-tengah kesuraman dan kegelapan mereka, Tuhan Yesus tiba-tiba menemui
mereka. Hidup mereka sama sekali berubah di
mana tidak ada yang dapat mengenali mereka sebagai orang-orang yang sama lagi.
Ia adalah kekuatan kegelapan yang memberitahu kamu,
“Akhiri semuanya, satu lompatan, satu terjunan, seteguk racun dan semuanya akan
berakhir. Kesengsaraan kamu akan berakhir.” Tidak, itu tidak benar. Kesengsaraan yang
sebenarnya bermulai di neraka, ‘di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api
tidak padam.’ Ia merupakan suatu dosa yang
mengerikan untuk mencoba membunuh diri sendiri. Tuhan
bersabda, “Jangan membunuh.” Kematian tidak dapat mengobati kesengsaraan
siapapun tetapi ia hanya menambah penderitaan dan
dukacita kepada orang-orang di sekeliling kamu.
Marilah bersikap positif, mari
berikan satu kesempatan kepada Tuhan. Ketika kamu belajar Alkitab dan mulai
memberitahukan kebutuhan kamu kepada Tuhan yang Hidup dan Pengasih, harapan
mulai muncul dan kepercayaan pada sang Penyelamat yang perduli, mulai menghangatkan
hati kamu yang dingin.
Apakah kamu telah kehilangan kesehatan? Mohon Tuhan Yesus untuk
memberikannya kembali. Saya ingat dengan jelas seorang
dokter yang dibawa ke rumah masa kecil saya dalam sebuah taksi. Istri yang kelihatan sedih dan supir taksi membantu suami yang
lumpuh itu masuk ke dalam rumah. Ayah saya
mendoakannya. Beberapa hari kemudian, orang yang sama
berjalan keluar tanpa bantuan dari rumah kami. Mohon Tuhan
untuk membaharui kesehatan kamu.
Masa kini ada banyak orang yang mempunyai keberanian
yang lemah. Saya
beritahu mereka, “Mohon kepada Yesus untuk memberikan kamu keberanian yang baru,
keberanian yang kuat.” Di mana tanpa kasih saying, banyak percakapan
negatif dan kepahitan, di sana ada banyak kesempatan
untuk mendapat keberanian yang buruk. Kasih adalah obatnya.
Tuhan kita adalah Tuhan atas permulaan yang
baru. Dia
adalah Tuhan atas Pembaharuan dan Kebangunan Rohani. Ketika
sebuah mobil tua dibuang setelah beberapa tahun penggunaan, tidak ada yang
mencoba untuk memperbaikinya. Kehidupan kamu bisa
kelihatan seperti tidak mungkin dapat diperbaiki, kamu menghancurkan dan
merusaknya dengan begitu parahnya, tetapi Yesus dapat memperbaharui kamu dengan
sempurna. Oleh sebab itu mengapa istilah unik
disebutkan pada-Nya. Beliau adalah benar-benar sang Penyelamat! Mari jangan kita izinkan kebanggaan kita menjadi batu sandungan
kepada kemajuan kita tahun ini.
-- Joshua Daniel
Uji Realitas
Diamlah dan
ketahuilah, bahwa Akulah Tuhan! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa,
ditinggikan di bumi!
-- Mazmur 46:10
Bintang Komet Halley
Setiap
pelajar muda mengetahui penemuan terkenalnya Isaac Newton, yakni kisah buah
apel yang jatuh menimpa kepalanya. Newton
menemukan dan memperkenalkan hukum gravitasi pada tahun 1600-an, yang mengubah
pelajaran astronomi. Tetapi sedikit yang mengetahui
bahwa jika bukan karena Edmund Halley, dunia mungkin tidak pernah dapat belajar
dari Newton.
Halley
yang menantang untuk berpikir melalui idenya yang asli. Halley
mengoreksi kesalahan matematis-nya Newton dan menyiapkan angka-angka geometris
untuk mendukung penemuan-penemuannya. Halley membujuk
Newton yang ragu untuk menuliskan pekerjaan hebatnya, Prinsip Matematika dalam
Filsafat Alam. Halley membaca dan memperbaiki naskah
dan mengawasi penerbitan, dan sebenarnya yang membiayai percetakan meskipun
Newton lebih kaya dan dengan mudah sanggup membiayai biaya percetakan.
Para
sejarawan menyebutnya sebagai salah satu contoh yang paling tidak mementingkan
diri sendiri di dalam kesuksesan ilmu pengetahuan. Newton
memulai hampir dengan segera untuk meraup penghargaan ketenaran; Halley
menerima sedikit penghargaan. Dia menggunakan prinsip-prinsip untuk
memprediksi orbit dan kembalinya komet yang kemudian dinamakan namanya, tetapi
hanya setelah kematiannya dia menerima aklamasi. Dan karena komet itu hanya
kembali setiap tujuh puluh enam tahun, ia jarang
diketahui. Halley masih seorang ilmuan yang tekun yang tidak
perduli siapa yang menerima penghargaan selama ciptaannya dapat dimajukan.
Orang-orang
lain sudah memainkan peranan Halley. Yohanes si
Pembaptis berkata tentang Yesus, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin
kecil.” Barnabas puas dengan memperkenalkan
orang-orang kepada kebesaran Tuhan. Banyak yang berdoa
untuk menguatkan pelayanan seorang pemimpin Kristen. Sifat
yang tidak mementingkan diri sendiri demikian memajukan kerajaan Tuhan.
Lebih Kaya Daripada
Orang Terkaya di Bumi
“Sebab
itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” (2 Korintus 4:16)
Ini
adalah pengalaman daripada hamba-hamba Tuhan. Kehidupan di
dalam Kristus terus-menerus diperbaharui. Dia angkat kita lebih tinggi
ke dataran yang baru di mana kita tidak menghitung biaya yang kita bayar dalam pelayanan Tuhan. Tubuh jasmaniah
bisa menjadi lebih lemah tetapi orang yang beriman menjadi lebih kuat. Tubuh tidak bisa menjadi terlalu lemah, karena tubuh dikuatkan oleh
pikiran-pikiran Ilahi. Anak-anak Tuhan dapat melakukan
lebih banyak pekerjaan daripada orang-orang biasa. Roh
Tuhan di dalam roh kita dapat membuat kita melakukan hal-hal besar yang
mengejutkan dunia. Jagalah pikiran-pikiran kamu dan tubuh akan menjaga dirinya sendiri.
“Sebab
kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” (2 Korintus 4:18) Kita membangun kapasitas untuk melihat hal-hal yang tak kelihatan.
Kamu mempercayai hal-hal yang tidak kamu lihat. Kamu
melihat ke masa depan. Harapan kamu bertambah. “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab
bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihat?” (Roma 8:24) Umat Kristen hidup dengan harapan- suatu harapan yang nyata.
Pikiran tidak dapat menggenggam harapan itu tetapi roh dapat.
Kita berharap pada hal-hal yang tak dapat kita lihat- hal-hal
yang kekal. Harapan ini mempunyai pengaruh yang besar
pada tubuh. Bagian batiniah manusia diperbaharui.
Energi
kerohanian dapat menguasai tubuh dan membekali kebutuhan-kebutuhannya. Roh
kita masuk ke atmosfer yang baru, di mana Tuhan dari takhta Tuhan yang membuat
kita bersuka cita dan menyembuhkan dan menguatkan tubuh kita. Gelombang
kasih dijangkaukan dari Tuhan ke tempat-tempat doa
rahasia. Kita masuk ke dalam ruang kerohanian di mana tubuh
jasmaniah dan batiniah kita kedua-duanya diperbaharui. Sadhu Sundar
Singh mempunyai pengalaman pergi ke surga ketika dalam tubuh dan ketika dia
kembali dia sama sekali dipulihkan. Orang-orang suci
biasanya naik ke atmosfer kudus ketika mereka berdoa.
Kehidupan
doa akan menghasilkan kehidupan yang kudus. Kita keluar dengan kekuatan yang kreatif ketika kita keluar dari
berdoa. Petisi kita dalam doa adalah untuk
hal-hal kekal. Ketika seseorang berada dalam Kristus, dia
berdoa untuk pesan bagi jiwa-jiwa yang hampir binasa. Saya memohon
kepada Tuhan untuk kehidupan yang kudus dan kehidupan
yang sesuai dengan kehendak-Nya. Saya tidak pernah meminta
suatu apapun dalam dunia ini. Roh itu sendiri membuat
kita meminta hal-hal demikian. Kamu harus menjadi
orang yang berpribadi diisi oleh Roh Kudus.
Jangan berikan dirimu kepada percakapan duniawi. Kamu
ada untuk tujuan yang agung. Kegembiraan kamu adalah
daripada perintah yang lebih tinggi. Kamu bersuka cita
ketika kamu menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada orang-orang. Kamu bisa saja menjadi lemah secara jasmaniah tetapi kuat secara
rohaniah. Orang yang pikirannya ditujukan kepada hal-hal kekal akan berhasil di dunia ini.
John Bunyan dibawa dengan paksa dari rumahnya dan
dimasukkan ke dalam penjara. Keluarga dia miskin dan ada
seorang anak perempuan yang buta yang memerlukan bantuannya. Tetapi dia menderita itu semua untuk hal-hal kekal. “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya
nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Tuhan, bukan dari
diri kami. Sebab kami, yang masih hidup ini,
terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus
menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.” (2 Korintus 4:7 &
11) Sebagaimana kita dibawa kepada kematian demi Yesus,
kekuatan Tuhan dijadikan nyata di dalam kita. Sebagaimana
kematian bekerja di dalam kamu, kamu dapat menyampaikan pesan-pesan yang sangat
kuat dan mengerti misteri daripada pembaharuan rohani.
Dendam, kebencian dan iri hati kamu digantikan
dengan kasih, simpati dan kemurahan hati. Kamu menjadi
lebih kaya dari pada orang-orang terkaya di atas bumi ini. Kamu tidak
perduli akan kekayaan. Kamu tahu
bahwa itu adalah sebuah beban. Mata kamu akan
tertutup pada kekayaan materi. Kamu mencari hal-hal yang di
atas. “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan,
tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena
kehendak Yesus.” (2 Korintus 4:5) Ketika kita
berkhotbah kita harus sepenuhnya bebas dari ketakutan. Ketakutan harus berubah menjadi kepercayaan diri. Kegesahan kamu harus berubah menjadi kesabaran. Tidak perduli
apa yang orang-orang katakan. Jadilah
yang benar di hadapan Tuhan. Kehidupan doa kamu
akan menghasilkan berkat bagi kamu dan orang-orang yang kamu kasihi. Apa tingkat kehidupan doa kamu? Segala
sesuatu tergantung padanya. Kehidupan yang benar dalam
Kristus harus dipertunjukkan di dalam kita.
-- Almarhum N. Daniel
Pengaruh Seorang Ibu
Tidak Dapat Dihapus
Pengaruh terakhir yang seseorang dapat lupa adalah
pengajaran dari ibunya.
Saya mendorong pertobatan (conversion) awal atas anak-anak
dalam sebuah pertemuan, dan seorang laki-laki berdiri mendekati dan berkata,
“Saya mau mengesahkan setiap kata”. Enam belas tahun yang lalu saya adalah
seorang misionaris di negara lain, dan istri saya
meninggal dan meninggalkan tiga anak kecil. Pada hari Minggu
setelah kematiannya, putri sulung saya menghampiri saya dan berkata, “Papa,
bolehkah saya membawa adik-adik ke kamar tidur dan berdoa dengan mereka seperti
yang mama lakukan?” Mamanya telah meninggal dan Nellie
kecil, sepuluh tahun, ingin mengikuti jejak mamanya. Papanya
menyetujui dan Nellie membawa mereka ke kamar tidur untuk berdoa.
Ketika mereka keluar dia memperhatikan bahwa mereka
telah menangis dan bertanya, “apa yang telah terjadi?” “Papa,” kata anak
perempuan kecil itu, “saya hanya berdoa sama seperti yang mama ajarkan kepada
saya, dan kemudian”— menyebut adik laki-laki dia- “dia berdoa doa yang mama
ajarkan kepadanya; tetapi Susie kecil, dia terlalu muda, mama belum
mengajarinya sebuah doa jadi dia membuat doa dia sendiri, dan saya tidak dapat
tahan tetapi mencucurkan air mata mendengar doa dia. ”Mengapa,”
kata papanya, “apa yang dia doakan?”
“Mengapa,
dia mengatup kedua tangannya yang mungil, dan menutup matanya, dan berkata, “O
Tuhan, Engkau telah datang dan membawa pergi mama kesayangan saya, dan saya
tidak mempunyai mama untuk mendoakan saya sekarang- tidak akankah Engkau tolong
membuat saya menjadi anak yang baik seperti mama kesayangan saya, demi Yesus.
Amen” Dan Tuhan mendengar doa itu. Anak
kecil itu sebelum dia berumur empat tahun memberikan bukti menjadi anak Tuhan,
dan selama enam belas tahun dia berada di sisi papanya membimbing anak-anak
kecil kepada Domba Tuhan yang menebus dosa dunia ini.
Saya ingat pernah menyalahkan ibu saya karena
mengirim saya ke gereja pada hari Minggu. Pada suatu
kesempatan pendeta harus mengirim seseorang ke balkoni untuk membangunkan saya.
Saya pikir ia susah karena harus bekerja di lapangan
sepanjang minggu, dan kemudian harus pergi ke gereja dan mendengar khotbah,
saya tidak mengerti. Saya pikir saya tidak akan pergi
ke gereja lagi ketika saya keluar dari rumah; tetapi saya sudah kebiasaan pergi
ke sana di mana saya tidak dapat menghindarinya. Setelah satu
atau dua Minggu, kembali lagi ke Bait Tuhan yang terus saya kunjungi. Di
sana saya pertama kali menemukan Kristus, dan saya
sudah sering berkata: “Ibu, saya berterima kasih kepadamu karena membuat saya
pergi ke Bait Tuhan ketika saya tidak mau pergi.”
-- D.L.
Moody
Memikul Beban
Orang-Orang Lain, Membuat Beban Pribadimu Menjadi Lebih Ringan
Ketika
saya melihat kembali pada tahun-tahun saat berada di Siangcheng, Cina, ada dua
atau tiga pengalaman inti yang ringkas yang menonjol dengan jelas. Suatu
ketika saya letih, jemu, bosan. Sungguh, ia
lebih parah dari pada kebosanan; ia segera menjadi depresi dari mana saya lihat
tidak ada jalan keluar. Saya merasa diapit di dalam sana
dalam halaman tertutup yang sempit dengan tanpa hentinya dari pertemuan-pertemuan
kecil, dari kunjungan-kunjungan wanita di halaman kecil, dari berjam-jam yang
dihabiskan mencoba untuk mengajari sebagian dari mereka untuk membaca, dan
kurangnya simulasi batin atau emosionil.
Ada
kekosongan di dalam pikiran saya ketika saya letih, dan kelihatannya tidak ada
jalan untuk mengisinya.
Saya kekeringan secara batiniah. Saya mempertahankan
kebiasaan saya untuk membaca Alkitab dan doa pagi dan
malam, sendirian dan juga dengan orang lain, tetapi saya memerlukan sesuatu
yang lebih. Saya merasa terbakar.
Suatu
hari ketandusan jiwa saya sendiri menjadi tak tertahankan. Saya
tahu saya tidak boleh terus menerus seperti ini dan, mempunyai setengah jam
waktu luang, saya pergi ke kamar tidur saya, bersujud, dan menangis dengan kuatnya,
‘Tuhan! Tuhan Yesus! Engkau bersabda, “Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Dan saya sudah datang! Saya terbakar dan saya ingin minum.’
Saya
menunggu dengan penuh harapan, tetapi tidak ada yang terjadi, jadi saya
menangis lagi, dengan tanpa hasil juga. Saya tahu
bahwa hanya dengan tetap berniat dan sadar di dalam kehadiran Tuhan dapat saya
harapkan jawaban yang sangat saya inginkan, tetapi untuk tetap berada dalam
kebisuan, mencoba untuk berkonsentrasi pada Tuhan, adalah di luar kemampuan
saya. Pikiran saya akan mengembala, saya tahu
itu. Saya mesti menemukan cara untuk mengisinya, dan
memutuskan berdoa untuk orang-orang lain. Mungkin itu adalah apa
yang mesti saya lakukan. Saya mempunyai daftar nama dan
alamat teman-teman di rumah, jadi saya mengeluarkannya dan menelusuri daftar
itu, mendoakan satu per-satu untuk mereka, selama kira-kira setengah jam.
Kemudian saya bangkit dari sujud saya, keluar ke halaman dan melanjutkan dengan
apa yang harus saya lakukan. Tidak
ada waktu sekarang untuk memikirkan diri saya sendiri. Hal-hal lain menuntut
perhatian saya; dan dua atau tiga jam kemudian ia
muncul pada saya dimana saya tidak merasa bosan atau depresi lagi.
Tidak
ada yang kelihatan telah terjadi, tidak ada tambahan kegembiraan, tetapi
kekeringan itu telah hilang. Saya hanya dengan tenang merasa puas, kembali
menjadi normal, puas dengan tempat di mana Tuhan telah menempatkan saya,
melakukan apa yang saya percaya Dia ingin saya melakukannya. Ia
sepertinya, dengan senyap dan sukar diterima akal sehat, airnya telah bangkit
dan arusnya mengalir lagi.
Pengalaman
itu menandakan tahap baru dalam kehidupan saya, dan menerangi saya dengan
sebuah kalimat yang saya dapati pada saat yang hampir bersamaan dalam buku
Ayub.
Seperti biasanya, ketika saya sedang membaca Alkitab dalam versi yang sah, saya
melihat kata-kata, ‘Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa
untuk sahabat-sahabatnya, …’ (Ayub 42:10)
Saya tidak memfokus
pada kesengsaaran Ayub, atau kebencian yang mungkin telah dia rasakan terhadap
teman-teman yang telah salah menilai dia. Tetapi saya tahu apa itu mempunyai
pikiran dalam tahanan terhadap sebuah hasrat yang tak puas, terhadap kebosanan
dari monotoni, menjadi tidak puas dengan bagian saya. Dan
saya tahu saya telah dibebaskan dari tahanan itu setelah saya meluangkan waktu
dengan Tuhan, berdoa untuk teman-teman saya. Sejak dari saat itu, saya
tahu apa yang harus saya lakukan ketika menemukan
kekeringan dan depresi mulai menyelubungi saya.
Berdoa untuk orang lain selalu mempunyai efek membebaskan
pada saya.
-- Phyllis
Thompson
Laporan berkala ini
dicetak enam kali dalam setahun oleh the Laymen’s Evangelical Fellowship
International. Ia
dicetak dan didistribusikan di Amerika, Inggris, Jerman, Singapore, Canada, dan
Australia dan disokong oleh hadiah-hadiah pemberian sukarelawan dari kalangan
orang-orang muda. Untuk mendapat langganan gratis atau untuk
pertanyaan-pertanyaan lainnya, silahkan hubungi alamat-alamat dibawah ini.
Fellowship ini adalah sebuah misionaris antar sekte dan
kelompok berdoa yang bekerja untuk kebangkitan di dalam gereja-gereja dan di
antara murid-murid di dalam beberapa Negara. Kami
mengundang setiap orang awam untuk menjadi sekutu Tuhan dalam mengubah sudut
dunianya. Kami melatih umat-umat dalam kerja pengabaran
Injil dan menjadi penyokong misionaris itu sendiri.
INDONESIA : e-mail : civindonesia@gmail.com
SINGAPURA
: P.O. Box 320, PSA Building Post Office, Singapore 911141. Tel : (65) 63562724 (Sam), 65709244 (Enoch), email: vsamuel1977@gmail.com
MALAYSIA
: P.O.Box 236, Jalan Kelang Lama, 58700 Kuala Lumpur, West Malaysia.
Tel : (60) 12 3968978 (James / Amber), email:
bebooks@tm.net.my
PENANG
: 23, Jalan Tempua, Taman Golden Jade, 14300 Nibong Tebal, Seberang
Prai Selatan, Pulau Pinang, West Malaysia. Tel : (60)
19 4493115 (Ong)
AMERIKA : P.O. Box 14, South
Lyon, Michigan 48178. Tel : (248) 446 3080
CANADA : P.O. Box 31002,
Windsor, Ontario N9G 2Y2. Tel : (519) 966 4603
AUSTRALIA
: P.O. Box 24, Tuart Hill, Perth, West Australia 6939. Tel : (61) 9 345 3739
INGGRIS: P.O. Box
737 London SW2 4XT, Tel : (020) 867 76909
IRLANDIA: P.O. Box 18 Cavan Co. Cavan
INDIA: 9B Nungambakkam High Rd. Chennai 600034, Tel
: (91) 44 2827 2393
INTERNET: http://lefi.org
EMAIL: post@lefi.org
SILAHKAN BAGIKAN INI KEPADA TEMAN