Untuk Mereka Yang Mencari Kebenaran dan Kehidupan yang Dinamik

 

Kristus Adalah Pemenang

                                                               

Nov/Des 2010                                   [Untuk Kalangan Sendiri]                            Volume 23, Nomor 6

 

 

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:11)

 

Kesederhanaan, kepoloson dan kemurnian di antara karakter-karakter Natal kelihatannya begitu berbeda dari apa yang kita cari di saat Natal. Kita adalah orang yang sangat licik di masa kini. Ketika kita melihat pada cerita Natal, kita melihat orang-orang yang sederhana, bukan orang-orang yang berpendidikan dengan pekerjaan besar. Di masa kini kita mempunyai orang-orang yang sangat sibuk di mana mereka tidak akan meluangkan waktu untuk datang duduk dan belajar pada kaki Juruselamat. Saya melihat kemunduran dalam hasrat kerohanian pada banyak orang sekarang ini. Sangat sedih bahwa sebagian orang pergi ke suatu tempat dan masih tidak berhubungan dengan pelayanan Tuhan di daerah itu.  Akankah kamu berkata mereka akan sesuai untuk cerita Natal itu? Akankah kamu berkata bahwa nilai-nilai Perjanjian Baru telah masuk ke dalam mereka? Tidak, agama mereka hanyalah sebuah tembok luar. Mereka belum belajar untuk mencari sebagaimana orang-orang majus itu mencari.

 

Kita melihat hati yang mencari dan sebuah rohani mencari yang sederhana dalam orang-orang majus itu. Sekarang jika semua agama kita tidak memproduksikan dalam diri kita sebuah rohani yang mencari yang berkata, “Saya akan melakukan kehendak Tuhan apapun akibatnya,” maka ia tidak baik untuk apapun. Cerita Natal membawa kepada kita hati yang mencari itu.

 

Apa yang kita lihat dalam cerita Natal? Sebuah rohani bernubuat. Apa yang tertulis dalam Alkitab, berabad-abad sebelumnya, orang-orang ini sedang mencari dan memenuhi. Mereka tidak membicarakan ketakutan mereka. Bagaimana setiap orang di dalam cerita Natal dapat disesuaikan ke dalam rencana Tuhan! Apakah masalah yang tidak dapat kita sesuaikan ke dalam rencana Tuhan?

 

Kita sudah mengisi Natal dengan dengan kepalsuan dan ketidaktaatan. Kita tidak ingin menerima pesan nyata daripada Natal. Betapa sedihnya! Jika kita menerima pesan Natal, kita akan berkata, “Saya ingin membawa berita baik ke mana saja Tuhan mengirim saya.” Kita tidak akan berkata, “Ah, itu tidak akan menyenangkan.” Kadang-kadang ia mungkin tidak menyenangkan. Bahkan ketika jantung saya sakit, saya akan melupakannya dan berkhotbah firman Tuhan. Yusuf dan Maria harus melalui banyak penderitaan untuk memenuhi rencana Tuhan dalam kehidupan mereka. Mereka yang melarikan diri dari jalan penderitaan tidak pernah akan membangun kerja Tuhan. Mereka hanya akan membinasakan dan mengurangi kerja Tuhan.

 

Maria harus pergi dengan Yusuf ke kota Yusuf di mana ia adalah kota Daud, Betlehem. Ia merupakan sebuah perjalanan jauh yang berat untuk Maria. Ada hal yang memalukan. Dia akan menjadi orang buangan di mata banyak orang. Tetapi Maria tidak mengeluh. Kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38).

 

Kita sudah menjadi sangat modern di masa kini. Saya tidak melihat koneksi apapun di antara cara kita hidup di masa kini, cara kita merayakan Natal di masa kini dan Natal yang sebenarnya. Sekarang kita tidak melihat materialisme apapun dalam Natal, kekikiran atau ketamakan atau apapun yang seperti itu. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan.” Apakah kamu mau sebuah Natal seperti apa yang Maria miliki? Apakah hati kamu berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Saya ingin melihat Engkau dimuliakan?” Kita tidak mempercayai nilai-nilai Natal – kesederhanaan, kemurnian dan kepolosan dari itu semua. Kita adalah orang-orang yang begitu pintarnya di masa kini. Kita tidak dapat berkata dengan pasti, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan.” Kita akan mengambil masa dua tahun untuk membuat keputusan yang dibimbing Roh seperti itu atau bahkan 20 tahun! Sekarang kita dapat melihat bahwa semua keputusan-keputusan ini harus dilakukan, tepat pada saat itu. Tidak ada selang waktu. Ia adalah pemenuhan firman Tuhan tepat pada tempatnya. Sekarang, itu adalah Natal.

 

Sudahkah kamu mempunyai sebuah hati yang berkata, “Ya, Tuhan, Di sini saya berada. Saya akan mentaati Kamu apapun yang merugikan saya.” Betapa bagusnya ia akan terjadi jika kita dapat melihat ketaatan begitu pada firman Tuhan dalam hati dan keluarga kita! Betapa hal yang mengagumkan yang akan dihasilkan! Tidak ada ruang dalam orang-orang ini yang terlibat dalam cerita Natal untuk mengejar agenda mereka sendiri.

 

Selama 63 tahun ini setelah pengubahan saya, hanya ada satu agenda di dalam hidup saya – mencari kehendak Tuhan dan kemuliaan Tuhan. Jika kamu memberikan saya kembali tahun-tahun semasa muda saya, saya akan mencari kehendak Dia dengan tujuan yang jauh lebih besar! Secara alami saya bodoh, lamban belajar, lamban mentaati. Tetapi jika kamu memberikan saya kembali masa muda saya, oh saya akan mentaati Juruselamat saya lebih, lebih banyak daripada yang telah saya lakukan! Kita telah mengikuti satu agenda – melakukan kehendak Tuhan. Kita tidak pernah perduli akan uang atau nama besar. Kita sudah mencari hanya untuk melakukan kehendak Tuhan dan memuliakan Dia. Sekarang secara perlahan saya melihat orang-orang jatuh keluar dari langkah karena mereka mempunyai agenda-agenda lain dan saya melihat mereka dengan perlahan menyimpang. Sepanjang saya hidup saya akan menunjukkan bendera merah dan berkata, “Kamu sedang menyimpang dari apa yang telah Tuhan ajari kita dan itu berbahaya.” Tuhan memberikan kita Yesus Kristus, Juruselamat yang berbicara untuk membimbing kita. Mari kita perhatikan hati kita dan ikuti Juruselamat dengan satu satunya tujuan memuliakan Dia.

 

Malaikat memberitahu Maria, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Tuhan Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Tuhan.” Teman-teman terkasih saya, ia adalah untuk kamu dan saya untuk menuntut dan menerima Roh Kudus yang datang kepada kamu, memberikan kamu pikiran Dia, menyebabkan Putra Dia kelihatan melalui kamu. Kemudian tujuan-tujuan besar Tuhan akan terlahir dari kamu, bukan duniawi, bukan percakapan sia-sia ataupun bodoh. Apa yang lahir dari kamu akan menjadi abadi. Apa yang lahir dari kamu akan menjadi sebuah demonstrasi dari Kristus yang Hidup. Apakah itu yang sedang terjadi? Biarkan ia terjadi sekarang.

 

-- Joshua Daniel

 

Uji Realitas

 

“Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

 

 

Kasih Sayang Lebih Kuat Daripada Kebencian

 

Dari segala kekacauan, peristiwa dramatis dari Perang Dunia Pertama, yang paling mengesankan adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada saat Natal pertama dari perang yang mengerikan tersebut. Setelah berbulan-bulan penyembelihan sia-sia bala tentara yang luar biasa banyaknya dari Kerajaan Jerman dan Perancis dan Inggris telah bertarung dalam mereka sendiri untuk berhenti dan sekarang jutaan tentara mereka melotot satu sama yang lain di luar dari parit perlindungan yang merusak parah bumi dari Laut Utara sampai ke Pegunungan tinggi.

 

Di Flanders tentara Jerman mengkonfrontasi tentara Inggris. Semua tentang mereka, negara yang terpencil, suram, berhamburan dengan rongsokan perjuangan mengerikan dari para tentara ini – desa yang memburuk dan runtuh dan gereja-gereja yang hancur. Di mana-mana, juga, ada mayat— mayat-mayat dari satu bulan yang lalu, mayat-mayat dari satu minggu yang lalu, mayat-mayat dari kemarin, mayat-mayat dari semalam. Mayat-mayat terkubur di dinding-dinding parit perlindungan di mana para tentara berdiri. Mereka terbaring berhamburan di sampah yang mengerikan pada ‘Tanah Yang Bukan Milik Sesiapapun’, dan berpegang seperti ‘orang-orangan pengusir burung’ pada ‘kawat duri’ pertahanan kedua belah tentara.

 

Kemudian tiba malam Natal, Malam dari segala Malam, malam di mana Juruselamat kita dilahirkan. Berdiri di atas panggung mereka di parit perlindungan musuh, para tentara dalam seragam abu-abu dan para tentara dalam seragam coklat muda mengawasi untuk serangan dari musuh. Tetapi tidak ada serangan yang datang pada malam itu. Secara perlahan malam berlalu. dan matahari Desember terbit. Itu adalah Hari Natal, hari Raja Damai.

 

Pada upacara pagi hari, para tentara Inggris berjaga-jaga memegang senapan mereka dengan jari-jari kaku dan menunggu dan mengawasi, embun dan uap dari nafas mereka meningkat seperti awan di udara musim dingin. Setiap pagi mereka telah mendengar sebuah nyanyian kebencian dari parit perlindungan Jerman dalam musik yang keras dari sebuah ledakan api meriam. Tetapi pagi ini nyanyian kebencian itu tidak terdengar! Senapan di belakang parit perlindungan Jerman diam. Keheningan yang luar biasa datang pada kedua garis pertempuran. Apa yang akan terjadi pada Natal pagi itu?

 

Tiba-tiba para tentara Inggris melihat tiga tentara yang berseragam abu-abu bangkit dari parit perlindungan Jerman. Waktu ini mereka datang tanpa sangkur dan granat tangan. Secara perlahan, dengan hati-hati, dan untuk pertama kali dengan keragu-raguan yang sedih, mereka menghampiri dan melewati garis dari kawat duri mereka sendiri, dan berdiri tanpa perlindundan di ‘Tanah Yang Bukan Milik Sesiapapun’. Dalam sekejap, sebelum para petugas menyadari apa yang sedang terjadi, ratusan orang-orang bertarung di luar parit perlindungan Jerman dan parit perlindungan Inggri dan berlari menuju ke ‘Tanah Yang Bukan Milik Sesiapapun’.

 

Lumpur dari Flanders telah menutupi seragam abu-abu Jerman dan seragam coklat muda Inggris juga sehingga menjadikan semuanya seragam yang sama. Para tentara yang kemarin sedang mencari untuk membunuh satu sama yang lain sekarang menjulurkan tangan mereka dalam jabatan dan sambutan yang ramah dan mengucapkan Selamat Hari Natal satu sama yang lain dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman yang tidak lancar. Kemudian lagu-lagu dinyanyikan.

 

Para tentara Jerman menyahuti dengan “Die Wacht amRhine,” dan para tentara Inggris dengan “Tipperary”, dan para tentara Skotlandia dengan “The Boys of Bonnie Scotland”. Kemudian para tentara Jerman mulai bernyanyi, “Heilige Nacht,” dan “OTannenbaum!” dan para tentara Inggris menjawab dengan lagu Natal dari Inggris.

 

Lalu berlalu pagi dan sorenya Hari Natal dalam persahataban persaudaraan dan lagu-lagu yang saling berkaitan dan pertukaran hadiah-hadiah. Kemudian lampu Hari Natal memudar, dan para tentara dalam seragam abu-abu dan coklat muda kembali ke parit perlindungan suram mereka dan memikul sekali lagi instrumen kematian.

 

Hanya satu selingan, yaitu, dalam paduan suara perang, hanya satu kejadian pada garis perang yang jauh itu. Tetapi itu adalah salah satu dari kejadian-kejadian yang menciptakan harapan dalam hati orang, yang membuat kita percaya, meskipun ada peperangan dan kebencian yang sekarang merundung planet kita, bahwa kasih sayang adalah lebih kuat dari pada kebencian, bahwa cahaya adalah lebih kuat dari pada kegelapan, dan bahwa dengan kelahiran Kristus di sana datang ke dalam dunia sebuah kekuatan yang pada suatu hari akan mengatasai kekuatan-kekuatan gelap dan membawa masuk cahaya yang kekal dan kedamaian yang kekal.

 

Dan, keajaiban dari segala keajaiban, Malam dari Segala Malam adalah untuk kamu seorang! Apabila hanya kamu seorang yang membutuhkan Juruselamat, masih tetap saja Malam dari Segala Malam akan datang. Masih tetap saja Kristus akan dilahirkan, dan masih tetap saja Kristus akan mati untuk kamu pada Kalvari. Akankah kamu menerima Dia sebagai Juruselamat dan Raja kamu? Kepada siapa saja yang menerima Dia, kepada mereka Dia memberikan kekuatan untuk menjadi anak-anak Tuhan. Pikirkanlah itu! Kekuatan atas penderitaan, kekuatan atas waktu, kekuatan atas kebencian, kekuatan atas cobaan, kekuatan atas dosa, kekuatan atas kematian!

 

-- C.E.N. McCartney

 

Ia Menurunkan Orang-Orang Yang Berkuasa Dari Takhtanya

 

“Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah. (Lukas 1:52)

 

Di sinilah seorang wanita muda, Maria, bernubuat. Elisabet, yang jauh lebih tua dari Maria memanggil dia “ibu Tuhanku”. Maria sudah menerima kehormatan. Jadi Tuhan memberi penghormatan kepada yang rendah hati. Elisabet gembira melihat Maria. Dia menggunakan bahasa Roh Kudus. Dia mengerti banyak hal mengenai pemberian minyak suci oleh Roh Kudus. Kedua keluarga ini berhubungan dan secara kerohanian mereka berada di tingkat yang sangat tinggi.

 

Apabila kita menimbun pasir bersama, timbunan akan melebar di bagian dasar dan menipis di bagian atas. Bangsa Yahudi menerima janji-janji dari Tuhan. Tetapi kedua keluarga ini telah begitu membangun kehidupan rohani mereka di mana mereka memantaskan janji-janji itu dan berada di bagian atas bangsa itu dalam iman dan dalam hubungan dengan Tuhan. Keluarga-keluarga ini kelihatannya menggapai surga. Ketika orang tua beriman, kadang-kadang anak-anak menjadi lebih beriman. Tanpa persahabatan yang nyata, kamu tidak bisa mempunyai orang-orang yang benar-benar beriman. John Wesley menjalin persahabatan dengan orang-orang yang bersungguh-sungguh. Iman setiap orang dalam sebuah persahabatan membantu satu sama lainnnya.

 

Maria berkata, “Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” (Lukas 1:48) Dia menyadari bahwa dia telah menjadi figura dunia. Yesus memberikan kekuatan kepada manusia atas roh-roh jahat. Ketika Yesus mengirim keluar murid-murid Dia, Dia terlebih dahulu memberikan mereka kekuatan atas roh-roh jahat. Yesus membawa kekuatan ke dalam dunia ini. “Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (Efesus 2:2) Roh-roh jahat ini selalu menyarankan manusia untuk berbuat dosa. “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.” (Ibrani 2 : 14, 15) Iblis ingin menakuti kamu tentang kematian. Tetapi Yesus membawa pergi sengatan kematian. Yesus memiliki kekuatan atas kematian. Kekuatan dapat menjadi berbahaya. Untuk mempunyai kekuatan tanpa karakter adalah sangat berbahaya. Jangan berpikir terlalu banyak tentang kekuatan sebagaimana tentang sifat baru yang Yesus telah bawakan kepadamu. Ketika kamu tidak mentaati Firman Tuhan, iblis akan mempunyai kekuatan atas kamu. Ketika kamu takut kepada Tuhan dan berjalan dalam ketaatan pada Firman Dia, kemudian iblis tidak akan mempunyai  kekuatan atas kamu. Kamu akan mendapat bimbingan yang benar dari Tuhan ketika kamu mentaati Firman Tuhan.

 

Tuhan bersabda bahwa Dia akan memberikan kita Roh Kudus yang akan membimbing kita ke dalam semua kebenaran. Kita menemukan dalam Maria sifat ilahi. Sebagai seorang wanita muda, dia adalah penerima dari sifat ilahi. Betapa diberkatinya kita memikirkan tentang Yusuf, Maria, Zakaria dan Elisabet dan Yohanes Pembaptis dan Yesus! Ketika kita berpikir tentang orang-orang ini kita diangkat ke dalam atmosfer yang lain. Yesus membawakan kita sifat baru. Pikiran-pikiran kamu menggapai ke surga dan membuat gembira hati Tuhan. Yesus membuat murid-murid Dia penjala manusia dengan memberikan mereka sifat baru. Semakin dalam kamu dalam pergertian akan sifat Tuhan, semakin kuat doa kamu akan menjadi.

 

Tuhan ingin menampakkan diri Dia sendiri kepada kita. Kita harus membuang semua harga diri dan kebodohan dan mengenal Tuhan kita lebih dan lebih di dalam cara yang lebih dalam. Kristus sudah datang untuk memperkenal kepada kamu Tuhan atas surga dan bumi.

 

 

Kasih Kekal Tuhan

 

Seorang ksatria kafir, dalam kebuasan kemarahannya, seorang kafir penantang Surga, nekat untuk mengetes, dengan metode di mana sebagai seorang ksatria biasanya, kenyataan dan kekuatan Tuhan yang keberadaanya dia sangkal. Jadi, keluar ke lapangan, bersenjata seperti untuk pertempuran, dia melempar sarung tanganya ke bawah tanah, mengikuti gaya para penantang zaman purbakala, dan berteriak kepada surga: “Tuhan!—Apabila ada Tuhan—saya menantang engkau di sini dan sekarang kepada pertempuran yang mematikan! Jika engkau sungguh-sungguh ada, tunjukkan kekuatanmu, di mana pendeta-pendeta palsu beromong kosong seperti itu.” Seraya dia berkata, mata dia melihat sepotong kertas kulit melayang di udara di atas kepala dia. Ia jatuh di kakinya. Dia membungkuk dan mengampilnya, dan menemukan tulisan padanya kata-kata ini, “Tuhan adalah kasih!” Ditaklukkan oleh jawaban yang tidak diduga ini, dia mematakan pedangnya sebagai bukti menyerah, dan berlutut di atas pecahan-pecahan itu, mentahbiskan hidup dia untuk selanjutnya kepada pelayanan Tuhan di mana dia miliki sebelum menantang.

 

Jadi kepada semua tantangan manusia, kepada pemberontakan dunia, kepada bangsa-bangsa yang tidak bertuhan, kepada pemfitnahan individu, jawaban yang selalu surga jatuhkan adalah, “Tuhan adalah kasih!” Ini adalah pesan yang datang menghembus malam itu pada udara yang sunyi dalam catatan manis lagu malaikat-malaikat. Ini adalah arti dari kedatangan Kristus. Dinginya dunia; tertutup hati manusia terhadap Tuhan; menantang adalah sifat bangsa-bangsa. Tetapi terhadap kedinginan ini, tantangan ini, pemberontakan ini, jawabannya bukan penghakiman yang cepat, tetapi hadiah dari Putra Tuhan sebagai Juruselamat! Tuhan tidak membenci kita; Dia mengasihi kita dengan sebuah kasih yang lembut dan kekal.

 

Andrew Murray berkata,

“Manusia yang rendah hati tidak merasa cemburu atau iri hati. Dia dapat memuji Tuhan ketika orang-orang lain lebih disukai dan diberkati di hadapannya. Dia dapat bertahan mendengar orang-orang lain dipuji sedangkan dia dilupakan karena … dia telah menerima roh Yesus, yang menyenangan bukan diri-Nya sendiri, dan yang mencari bukan kehormatan Dia sendiri. Oleh karena itu, dengan mengikuti Tuhan Yesus Kristus dia telah mempunyai hati akan belas kasihan, keramahan, ketaatan, kesabaran, dan kerendahan hati.”

 

 

 

Laporan berkala ini dicetak enam kali dalam setahun oleh the Laymen’s Evangelical Fellowship International. Ia dicetak dan didistribusikan di Amerika, Inggris, Jerman, Singapore, Canada, dan Australia dan disokong oleh hadiah-hadiah pemberian sukarelawan dari kalangan orang-orang muda. Untuk mendapat langganan gratis atau untuk pertanyaan-pertanyaan lainnya, silahkan menghubungi alamat-alamat dibawah ini. Fellowship ini adalah sebuah misionaris antar sekte dan kelompok berdoa yang bekerja untuk kebangkitan di dalam gereja-gereja dan di antara murid-murid di dalam beberapa Negara. Kami mengundang setiap orang awam untuk menjadi sekutu Tuhan dalam mengubah sudut dunianya. Kami melatih umat-umat dalam kerja pengabaran Injil dan menjadi penyokong misionaris itu sendiri.

 

 

INDONESIA : e-mail : civindonesia@gmail.com

SINGAPURA : P.O. Box 320, PSA Building Post Office, Singapore 911141. Tel : (65) 63562724 (Sam), 67745765 (Enoch), email: vsamuel1977@gmail.com

MALAYSIA : P.O.Box 236, Jalan Kelang Lama, 58700 Kuala Lumpur, West Malaysia. Tel : (60) 12 3968978 (James / Amber), email: bebooks@tm.net.my

PENANG : 23, Jalan Tempua, Taman Golden Jade, 14300 Nibong Tebal, Seberang Prai Selatan, Pulau Pinang, West Malaysia. Tel : (60) 19 4493115 (Ong)

AMERIKA : P.O. Box 14, South Lyon, Michigan 48178. Tel : (248) 446 3080

CANADA : P.O. Box 31002, Windsor, Ontario N9G 2Y2. Tel : (519) 966 4603

AUSTRALIA : P.O. Box 24, Tuart Hill, Perth, West Australia 6939. Tel : (61) 9 345 3739

INGGRIS: P.O. Box 737 London SW2 4XT, Tel : (020) 867 76909

IRLANDIA: P.O. Box 18 Cavan Co. Cavan

INDIA: 9B Nungambakkam High Rd. Chennai 600034, Tel : (91) 44 2827 2393

INTERNET: http://lefi.org

EMAIL: post@lefi.org

 

 

SILAHKAN BAGIKAN INI KEPADA TEMAN